Tips Membeli Sepeda Gunung untuk Pemula

Posted by

Jangan anggap enteng masalah Memilih sepeda dan Membeli Sepeda Gunung untuk Pemula, khususnya sepeda gunung/MTB bukan hal sepele. Begitu memasuki toko sepeda ada beragam pilihan yang membingungkan. Tanpa pengetahuan memadai tentang sepeda bisa-bisa kita membeli sepeda yang tidak sesuai dengan fungsinya. Bagi yang berkantong tebal salah membeli sepeda tentu bukan problem serius. Tapi bagi mereka yang harus menabung sedikit demi sedikit untuk membeli sepeda, salah memilih adalah perkara besar.

Jangan sekali-kali membeli sepeda hanya karena senang pada bentuknya, tapi prioritaskan pada fungsi sepeda dan kebutuhan kita. Tentukan dulu penggunaannya untuk apa. Jangan sampai salah environment. Misalnya, ingin motorcycle to work dengan jarak rumah ke kantor 40 kilometres tapi yang dibeli sepeda BMX, atau mau ke gunung tapi yang dibeli city bicycle. Lebih sempit lagi, dalam dunia MTB misalnya, sepeda cross-country dipakai untuk downhill, atau sepeda downhill dipakai dirtjump. Ada kasus framework cross-country patah karena dipaksa bermain downhill.


Memilih Sepeda Gunung



BELI JADI ATAU MERAKIT?

Sepeda gunung bisa dibeli dalam bentuk sepeda jadi (full-bike) maupun rakitan yang komponennya kita tentukan sendiri. Sebagai pemula mana yang harus dipilih?

Pilihan pertama, membeli full-bike, berarti tinggal datang ke toko, pilih, bayar dan langsung pakai. Mudah sekali. Jika Anda tak mau repot, atau bersepeda bagi anda sekadar untuk berolah-raga dan sarana transportasi alternatif, maka membeli sepeda full-bike sangat cocok. Namun membeli full-bike juga membuat sepeda kita kurang memiliki nilai personal, karena pasti tidak sedikit orang lain yang memiliki sepeda sama dengan kita.

Pilihan kedua, sepeda rakitan, berarti kita memilih komponen dan membangun sepeda sendiri. Memang lebih merepotkan. Tapi kelebihannya, sepeda rakitan memiliki nilai kepuasan tersendiri bagi pemiliknya karena sesuai dengan keinginan dan gaya pribadi. Faktor yang harus diperhatikan dalam merakit adalah kita harus faham kecocokan dari masing-masing komponen. Membeli sepeda secara rakitan karenanya kurang disarankan bagi pemula. Para pemula yang ingin merakit sepeda sendiri sangat disarankan mengajak pesepeda yang lebih older. Proses perakitannya juga sebaiknya diserahkan kepada tokonya, kita hanya sekadar memilih komponennya saja.

Untuk masalah kualitas, sebetulnya sama saja antara beli jadi dengan rakitan. Tetapi untuk masalah harga, dengan tingkat komponen setara, biasanya sepeda full-bike lebih murah. Kenapa? Karena sepeda full-bike diproduksi secara masal, sehingga bisa menekan biaya produksi. Kecuali bila kita merakit sepeda dengan memakai body bajakan (generik), maka harga sepeda rakitan jelas lebih murah. Body bajakan adalah structure sepeda gunung dengan merk terkenal (misalnya Specialized, Schwinn, Kona, dll.) tapi sebenarnya bukan buatan pabrik tersebut. Harga framework bajakan bisa 1/10 body aslinya.

HARDTAIL ATAU FULL-SUSPENSION?

Sepeda gunung ada yang dilengkapi suspensi depan saja (hardtail), ada juga yang sekaligus memiliki suspensi depan dan belakang (full-suspension/fulsus). Jika kita baru memulai hobi ini, mana yang harus dipilih?

Saat menanyakan hal ini pada umumnya para pemula akan disuruh memulai dengan hardtail. Alasannya antara lain agar para pemula terlebih dulu membiasakan diri dengan sepeda yang lebih ringan, efisien pada mengayuh, mudah dalam pengendalian dan sederhana dalam perawatan. Baru setelah jam terbangnya dengan hardtail cukup tidak sedikit dapat beralih ke fulsus.


memilih Sepeda Gunung



Saran ini sekarang tampaknya sudah kurang relevan juga, meskipun juga tidak salah. Mengapa? Karena, saat di sini. telah banyak sepeda fulsus yang memiliki performa serta efisiensi mendekati hardtail. Terutama pada sepeda 'kelas atas'. Jadi, bila bujetnya selalu sudah tersedia, tidak wujud salahnya langsung mencoba fulsus. Begitu pula bagi orang-orang yang baru memulai bersepeda di usia 30-an ke atas, memilih fulsus jadi membuat bersepeda menjadi berlimpah nyaman. Tentunya, yang ditunjuk bukan fulsus 'asal jadi' dengan efek bobbing luas (biasanya produk Cina), sebab justru akan menyengsarakan lalu jangan-jangan malah akan menyajikan kapok bersepeda. Efek bobbing adalah rantai mengendor serta mengencang akibat gerakan suspensi belakang, membuat kayuhan jadi berat dan energi kindertagesstätte terbuang percuma.

Tetapi 1 hal yang pasti, utk pemula yang baru perdana kali membeli MTB, belilah sepeda cross country lebih dahulu. Baik hardtail juga fulsus. Jangan membeli sepeda freeride, apalagi downhill.

TENTUKAN DULU ANGGARAN BELANJA SEPEDA ANDA

Agar tidak salah dalam menentukan pilihan, seharusnya tentukan dulu berapa bujet belanja sepeda anda, anyar kemudian cari sepeda yang sesuai dengan anggaran kindertageseinrichtung itu. Jika bujetnya cuma 800 ribu rupiah, carilah sepeda seharga itu. Gak usah mudah tergiur dan kebablasan membeli sepeda di arah bujet yang disiapkan. Yang di rumah bisa mencak-mencak karena jatah bulanan menyusut.

Memang, semakin mahal dan sebuah sepeda semakin baugs pula kualitasnya. Pepatah 'harga tidak akan menipu' kemudian 'ada harga ada rupa' berlaku dalam membeli sepeda. Namun memiliki sepeda hemat tidak berarti pemiliknya hina, memiliki sepeda mahal pun tidak menandakan pemiliknya mulia. Ini hanya masalah seberapa tebal kantong anda.

Persis seperti membeli handphone. Untuk yang gajinya 1, 5 juta perbulan, handphone seharga 350 ribu sudah memenuhi. Tapi bagi yang pendapatannya 10 juta sebulan sudah tentu tidak. Membeli sepeda dapat juga dianalogikan dengan membeli mobil. Mobil mulai yang harga belasan juta sehingga miliaran rupiah tersedia. Sepeda pun, dari yang bernilai 500 ribuan hingga puluhan juta rupiah ada.

Daripada mempersoalkan gengsi, lebih berarti bagi anda yang sedikit beruntung secara finansial bagi membuktikan bahwa meski dengan sepeda murah tapi awak lebih jago di tanjakan, lebih piawai di medans offroad, dan lebih mantap endurance-nya. Sambil, tentu aja, sisihkan sebagian penghasilan kamu agar ke depannya meraih mengupgrade sepeda anda / membeli sepeda yang berlimpah sesuai dengan keinginan.

Berapakah HARGANYA?

Sepeda gunung dapat dibeli mulai dari dan 700 ribu hingga puluhan juta rupiah. Kualitas petunjuk, fitur dan desainnya lah yang membedakan. Sepeda gunung seharga 700 ribu framenya masih terbuat dari besi, sedangkan yang puluhan juta berbahan serat karbon, petunjuk yang sama dengan pesawat terbang. Bagi kebanyakan jamaah, frame berbahan aluminium telah mencukupi. Tetapi sekadar saran, jika bujet Anda memenuhi, jangan membeli sepeda gunung dengan harga di bawah 1 juta rupiah. Bagi pemula yang sekadar \ bicycling just for fun, sepeda bernilai 1, 5 - 3 juta rupiah sudah amat mumpuni. Kecuali jika Kamu sudah mulai serius menekuni hobi ini dan jadi kecanduan berat, sepeda seharga 10 juta rupiah juga masih dirasa kurang.

KLASIFIKASI SEPEDA GUNUNG BERDASARKAN GUNA


Setidaknya ada 5 varian sepeda gunung berdasarkan fungsinya, yaitu:
a. Cross country (XC)
Dirancang untuk lintas alam ringan hingga selagi. Didesain agar efisien kemudian optimal pada saat menarik dan menanjak di sarana aspal hingga jalan tanah pedesaan.

b. All pile (AM)

Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, lalu menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all huge batch ada pada ketahanan kemudian kenyamanannya untuk dikendarai. Nyaris semua sepeda AM bertipe full-suspension.

c. Freeride (FR)

Dirancang untuk mampu tetap menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat tetapi tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Minim cocok untuk dipakai jarak jauh.

d. Downhill (DH)

Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan damai dalam menuruni bukit serta gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan banyak dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dimanfaatkan untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih merujuk pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya merupakan bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan pada dalam kota maupun dalam jalur cross country.


# Updated at: 4:34 PM

0 comments:

Post a Comment